100kpj – Indonesia berambisi menjadi raja kendaraan listrik di dunia, lantaran memiliki cadangan nikel terbesar di dunia sebagai bahan baku utama pembuatan baterai. Meskipun saat ini masih tertinggal dari negara lain.
Melalui keterangan Kementerian Bidang Koordinator Bidang Kemaritiman, penjualan mobil listrik secara global mencapai 14 persen, melonjak 3 juta unit di 2020 dan tembus di angka 10 juta unit sepanjang 2022.
Meski terus mengalami peningkatan, namun nyatanya kapasitas manufaktur kendaraan listrik di Indonesia tertinggal dari negara tetangga. Seperti diketahui, saat ini hanya ada beberapa brand yang sudah produksi lokal.
Khusus mobil listrik berbasis baterai baru ada Wuling, dan Hyundai yang sudah merakit mobil pelahap seterumnya di dalam negeri. Kemudian disusul DFSK Seres, dan akan diterapkan Neta, serta Chery mengandalkan pabrik Handal Motor Indonesia.
Selain itu ada VinFast, Geely dan BYD yang akan berencana bangun pabrik mobil listrik. Sedangkan, Toyota sebagai produsen terbesar saat ini baru merakit mobil hybrid secara lokal melalui Kijang Innova Zenix, dan Yaris Cross.
Bukan hanya mobil penumpang, dari sektor komersial ada PT VKTR yang merakit bus listrik BYD untuk keperluan transportasi umum, salah satunya TransJakarta, dan alat berat bertenaga listrik/