Sayangnya mode berkendara yang ditawarkan dengan pilihan Normal, Sport, dan Eco tidak terlalu terasa. Begitupun mode Sport, hanya tampilan panel odometer saja berubah warna merah, tapi tenaganya tidak ada perubahan mencolok.
Soal konsumsi daya listriknya, setelah menempuh perjalanan 360,3 kilometer dengan kondisi jalan yang beragam, BYD M6 ini mencatat 20,2 kWh per 100 km. Artinya per kWh mobil ini bisa berjalan 4,9 km.
Tipe Superior baterai lithium ferrophosphate, atau LFP berkapasitas 71,8 kWh, maka dengan konsumsi daya listrik yang kami dapat, mobil ini bisa melaju sampai baterai habis sejauh 351,8 km. Sedangkan NEDC mengklaim bisa sejauh 530 km.
Tergolong boros dengan kondisi pengujian yang 100kpj lakukan, namun kesimpulannya BYD M6 cukup mewakili selera orang RI yang butuh mobil tiga baris, nyaman, dan harga bersaing dengan MPV konvensional.