Sementara Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara menyatakan, penjualan mobil domestik tertinggi sebesar 1,23 juta terjadi pada 2013. Hal itu ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang mendekati 6 persen, serta program KBH2/LCGC.
Selepas itu, pasar mobil tak bergerak dari level 1 juta unit, bahkan sempat merosot ke 532 ribu unit pada 2020 akibat pandemi Covid-19. Lalu, bangkit pada 2021, berkat insentif PPnBM. Tren itu tak berubah banyak memasuki 2022 hingga 2023, di mana penjualan mobil hanya mencapai 1 juta unit.
Memasuki 2024, Kukuh menuturkan, penjualan mobil domestik malah merosot. Per Mei 2024, penjualan mobil turun 21 persen menjadi 334 ribu unit, dipicu berbagai faktor, antara lain kenaikan suku bunga global, lonjakan NPL, pengetatan pemberian kredit dari perusahaan pembiayaan.
Dengan kondisi tersebut, kemungkinan Gaikindo merevisi target penjualan mobil baru sepanjang tahun ini sebanyak 1,1 juta unit, dengan mempertimbangkan sejumlah faktor penekan pasar.