Bahkan menurut (Purn) Panglima TNI itu insentif untuk mobil hybrid bukan suatu kebutuhan yang mendeasak. Karena tujuan pemerintah bukan sekadar rendah emisi, namun menekan pemakaian bahan bakar minyak (BBM).
“Sebenarnya menurut saya tidak penting-penting amat, karena toh masih pakai bensin dan ditambah lagi itu akan menjadi beban untuk pengendara, karena kan ada bensin dan listrik,” tuturnya.
“Tapi dari sisi insentif yang close to ev yang kurang (penting). Lebih baik di EV aja, karena EV ada dua dampak, pertama lingkungan, kedua masalah besaran impor BBM kita yang besar,” sambungnya.