Penumpang Ternyata Dilarang Pegang Behel Motor saat Dibonceng, Kenapa?
Pembonceng yang menghadap samping hanya menginjak satu pijakan membuat keseimbangan jadi berkurang. Selain itu bobot tubuh juga tidak imbang karena berat sebelah.
Cara bonceng seperti itu tidak direkomendasikan dalam ajaran keselamatan berkendara. Posisi boncengan yang disarankan ialah pembonceng menghadap depan. Sebab Motor tidak mengenal kata stabil, hanya hanya seimbang.
Pengemudi yang baik dinilai dari tiga aspek, yaitu pergerakan (kecepatan) sesuai kondisi, lintasan (menanjak tikungan dan lainnya), dan posisi berkendara. Selain menghadap depan, posisi duduk pembonceng juga sebaiknya dekat dengan badan pengendara.
Bila yang dibonceng wanita dan bukan muhrim, jelas bermasalah untuk duduk terlalu dekat antara pengendara yang bukan pasangannya. Maka yang perlu dilakukan adalah cukup menempelkan lutut ke dekat pinggang pengendara.
Dengan menempelkan kedua lutut, bisa menggantikan posisi rapat yang disarankan dalam posisi berkendara yang baik dan benar. Dengan begitu, berkendara menjadi lebih aman bagi pengendara dan juga penumpang.