Pembalap MotoGP Harus Nyobain Jelmaan Putri Mandalika
Jadi bau nyale adalah aktivitas masyarakat untuk menangkap cacing laut, yang dilakukan setiap tanggal 20 bulan 10 dalam penanggalan tradisional Sasak (pranata mangsa) atau tepat 5 hari setelah Bulan Purnama.
Umumnya, antara Februari dan Maret setiap tahunnya. Masyarakat setempat percaya kalau nyale adalah jelmaan Putri Mandalika, anak pasangan Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting dari Kerajaan Tonjang Beru dalam hikayat kuno Sasak.
Putri Mandalika diceritakan sebagai sosok cantik yang diperebutkan oleh banyak pangeran, dari berbagai kerajaan di Lombok seperti Kerajaan Johor, Lipur, Pane, Kuripan, Daha, dan Beru.
Tak ingin terjadi kekacauan di kemudian hari jika ia memilih salah satu di antaranya, Putri Mandalika pun menolak semua pinangan itu dan memilih mengasingkan diri.
Akhirnya Putri Mandalika memutuskan untuk mengundang seluruh pangeran beserta rakyat di Pantai Kuta, Lombok pada tanggal 20 bulan 10, tepatnya sebelum Subuh.
Seluruh undangan berduyun-duyun menuju lokasi, Putri Mandalika yang dikawal ketat prajurit kerajaan muncul di lokasi.
Kemudian, ia berhenti dan berdiri pada sebuah batu di pinggir pantai. Tak lama, ia pun terjun ke dalam air laut dan menghilang tanpa jejak.