Mengukur Peluang RI Jadi Pemain Utama di Pentas Elektrifikasi Dunia
Peluang Indonesia Jadi Pemain Utama Elektrifikasi Dunia
Seperti yang telah disinggung di awal, untuk membuat baterai kendaraan berdaya besar, dibutuhkan material logam bernama nikel. Maka, dengan ketersediaan yang berlimpah, bukan tak mungkin masa depan mobil listrik dimulai dari Indonesia. Apalagi, Presiden Jokowi agaknya menyimpan perhatian lebih dalam hal tersebut.
“Ini merupakan hal penting karena kami berencana menjadikan Indonesia sebagai produsen baterai lithium terbesar di dunia. Kami juga memiliki ketersediaan nikel yang berlimpah,” terangnya saat diwawancarai Reuters, beberapa waktu lalu.
Sementara menurut Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, ke depan Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam peta industri mobil listrik dunia. Hal tersebut merupakan bentuk komitmen Indonesia untuk mencapai Paris Agreement pada 2030 mendatang.
Paris Agreement sendiri merupakan kerangka kebijakan jangka panjang bagi negara-negara untuk mengurangi emisi karbon. Pada tahun itu, seluruh negara di Eropa bakal mewajibkan semua kendaraan berbasis listrik, dan melarang energi fosil.
“Itu kan tinggal 10 tahun lagi. Itu yang kita targetkan. Pada 2025-2027 juga mereka mulai terapkan berapa puluh persen harus pakai mobil listrik. Kita pun secara bertahap akan mengarah ke sana,” kata Luhut.