100kpj – Untuk menuju ramah lingkungan, ada berbagai cara yang bisa dilakukan dalam menekan emisi dari mesin pembakaran. Selain mengandalkan tenaga listrik, cara lainnya adalah mengubah kandungan bahan bakar.
Mengubah kandungan bahan bakar yang dimaksud mencampurkan minyak fosil dengan minyak nabati atau dari tumbuh-tumbuhan. Cara itu sudah dilakukan di berbagai negara di belahan dunia, termasuk Indonesia.
Mengkombinasikan dua bahan utama itu juga menjadi solusi untuk menekan penggunaan bahan bakar fosil yang semakin menipis. Khusus di Indonesia, ada bio solar, atau bio diesel yang dijual melalui PT Pertamina.
Sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 12 tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri ESDM nomor 32 tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain.
Kandungan curd palm oil, atau campuran kelapa sawit untuk solar dilakukan bertahap, komposisinya mulai 2,5 persen pada 2008, memasuki 2015 menjadi 15 persen, lalu 2016 20 persen, hingga 30 persen pada Januari 2020.
Memasuki tahun ini, tepatnya Rabu 1 Februari 2023 pemerintah kembali meningkatkan kandungan ester metil asam lemak kelapa sawit di dalam bio solar menjadi 35 persen, artinya ada peningkatan 5 persen dari sebelumnya.