Mantan General Manager Aftersales Jaguar Land Rover Indonesia, Faried Hariyanto sempat mengatakan, nitrogen lebih unggul dibandingkan angin biasa, karena kandungan airnya lebih sedikit sehingga tidak mudah memuai.
“Tidak mudah terjadi pemuaiaan dari udara panas dingin tidak berpegaruh. Sehingga tekanan ban akan tetap (pada pengisian pertama). Kalau mobil membawa berat berlebihan, lebihkan maksimal 2 psi dari standarnya,” ujarnya kepada 100kpj kala itu.
Sementara menurut Dealer Techical Support PT Toyota Astra Motor, Didi Ahadi, bukan berarti angin biasa tidak baik. Pada dasarnya angina yang dihasilkan kompresor, atau pompa genjot juga memiliki kandungan nitrogen 78 persen.
“Memang, nitrogen lebih tahan dari pemuaian saat high speed. Setuju bakal lebih aman, tapi intinya bukan berarti angin biasa tidak aman yaa selama di isi tekanan cukup (tidak berlebih),” tutur Didi beberapa waktu lalu.
Hal senada disampaikan, Marketing Product Planning Division Head PT Astra Daihatsu Motor, Anjar Rosjadi. Menurutnya, nitrogen itu sudah menjadi bagian dari angin biasa yang sewajrnya dihirup manusia setiap harinya.
“Nitrogen lebih lambat untuk terjadi pemuaian terhadap panas dibanding angin biasa. Tapi, enggak signifikan karena di angin biasa pun sudah mengandung nitrogen 70-80 persen,” kata mantan Technical Service Executive Coordinator PT ADM itu.