Lebih jauh Lin Jarvis juga menjelaskan, penyebab besarnya gap performa antara Yamaha YZR-M1 dengan Ducati Desmosedici GP22 pada MotoGP musim ini.
“Kami tidak pernah memiliki cukup waktu, usaha maupun energi untuk aerodinamika. Tentu itu bukan problem terbesar kami saat ini, yakni kurangnya tenaga pada mesin. Faktanya, aerodinamika dan kecepatan berhubungan satu sama lain,” ucap Jarvis.
Lebih lanjut Lin Jarvis menambahkan, jika ada aerodinamika yang benar-benar cocok, kami akan mampu berakselerasi lebih baik tanpa kehilangan tenaga terlalu banyak.
Sayangnya, untuk pengembangan aerodinamika, pihak Yamaha mengakui tidak seberani Ducati dan Aprilia. Kendati demikian, Yamaha bukan tanpa usaha untuk pengembangan aerodinamika ini.
Mereka saat ini sudah melakukan rangkaian tes di wind tunnel di Eropa dan mengklaim sudah membuat kemajuan.