Selain itu, secara tak langsung Yannes juga menyebut, transmisi manual yang tersemat di motor bebek juga membuat masyarakat perkotaan enggan menggunakannya di jalanan yang sempit dan padat. Sebab, hal itu dinilai merepotkan. Maka wajar saja, jika skuter matik dijadikan pilihan.
Kemudian, soal tampilan juga masih menjadi masalah. Menurut Yannes, motor bebek yang ada saat ini desainnya hanya begitu-gitu saja, alias monoton. Salah satu cara agar model itu kembali digandrungi, adalah dengan memberi penyegaran baru dengan garis desain tak biasa.
“Jadi orientasinya (secara tampilan) harus ke konsumen dulu, karena kita tahu tren sepeda motor terus berubah-ubah,” kata dia. (re2)
Baca juga: Motor Bebek di Indonesia Cuma Tinggal Menunggu Tamat