100kpj – Perjalanan skuter matik di Indonesia menyisakan jejak yang perlu ditelusuri. Sebab, di awal kemunculannya, motor bertransmisi otomatis itu sempat mendapat penolakan dari sejumlah kalangan, lantaran cara kerjanya yang dinilai terlalu sederhana layaknya sepeda.
Hingga akhirnya, perusahaan otomotif asal Jepang, Yamaha, meluncurkan skuter matik bernama Mio. Kala itu, untuk membuka gerbang pasar baru, mereka menyebut produk itu dikhususkan untuk wanita. Bahkan, iklan pertama Yamaha Mio di tahun 2003 mengusung tagline: Wanita Jangan Mau Ketinggalan.
Iklan yang sempat menjadi perbincangan itu dibintangi sejumlah nama besar Tanah Air, yakni Komeng, Tessa Kaunang, serta Bunga Citra Lestari. Kala itu, Tessa menjadi titik sentral dalam iklan. Ia selalu meyakinkan keluarga dan orang sekitar, bahwa wanita juga bisa bepergian dengan sepeda motor.
Baca juga: Honda CS1 Ini Ditawar Sampai Rp27 Juta, Apa Sih Istimewanya?
“Kini sudah kutemukan motor untuk wanita,” begitu bunyi kalimat yang diucapkan Tessa di dalam iklan.
Kehadiran Mio merubah paradigma skuter matik di Indonesia. Mulai saat itu, banyak kaum wanita yang berseliweran di jalan raya menggunakan motor jenis tersebut. Di awal kemunculannya, pabrikan berlogo garpu tala itu menjual Mio di harga Rp9 jutaan. Kala itu, angka yang dipatok memang tak lebih mahal dari bebek, sebab statusnya masih sebagai produk ‘uji coba’.