Sedang menurut Marketing Manager PT SIS, Banggas Pardede, penentuan waktu peluncuran juga jadi salah satu hal penting untuk diperhatikan. Sebab jika salah jadwal, bukan tidak mungkin kalau hanya sedikit atensi publik yang berhasil mereka sedot.
“Beberapa kali kami terlalu cepat atau terlalu lambat dalam meluncurkan model baru, jadi itu yang enggak mau kami ulangi lagi,” kata Banggas.
“Dulu, kami sangat ingat, yang pertama kali mengeluarkan model dengan helm-in itu Suzuki, tapi karena kita terlalu cepat, orang lain enggak banyak yang tahu kalau kami sebenarnya pelopor helm-in,” sambungnya.
Seperti yang telah disebutkan di awal, status Suzuki yang hanya sebagai market follower membuat mereka terkesan ragu meluncurkan model baru di Tanah Air.
Padahal, sejumlah kandidat disebut-sebut akan masuk ke Indonesia dalam waktu dekat. Misalnya, skutik bongsor bernama Burgman dan juga motor trail bermesin kecil, DR 150. Namun hingga kini, seluruhnya masih belum mendapat kepastian yang jelas. (re2)