100KPJ

Suzuki: Kami-lah Pelopor Motor Helm-In Pertama di Indonesia

Share :

100kpj – Meski secara statistik penjualan Suzuki di Indonesia tahun ini meningkat, namun pabrikan tersebut masih belum sepenuhnya bisa bersaing ketat dengan jenama Jepang lain. Hingga bulan kedelapan tahun ini, market share mereka di Tanah Air baru menyentuh angka empat persen saja.

Suzuki sendiri pun tak menampik, bahwa pihaknya terus mencoba berbagai cara untuk terus membesarkan diri di Tanah Air.

Menurut Marketing and Business Development Head PT Suzuki Indomobil Sales atau SIS divisi roda dua, Yohan Yahya, saat ini pihaknya hanya berstatus sebagai market follower. Sehingga terbilang sulit meluncurkan model baru guna membuat gebrakan pasar.

Maka mau tak mau, Suzuki harus menunggu dan mengikuti tren yang sudah lebih dulu ada. Kenyataan itulah, yang kata Yohan, menyulitkan pihaknya bersaing.

“Kami menyadari pasar kami di Indonesia tidak terlalu besar, jadi segalanya (dalam hal peluncuran produk) harus melalui pertimbangan yang matang. Kalau mereka (kompetitor) sih, misalnya (konsumen) bisa mereka ambil semua, ya mereka ambil tuh,” ujarnya di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara, belum lama ini.

Sedang menurut Marketing Manager PT SIS, Banggas Pardede, penentuan waktu peluncuran juga jadi salah satu hal penting untuk diperhatikan. Sebab jika salah jadwal, bukan tidak mungkin kalau hanya sedikit atensi publik yang berhasil mereka sedot.

“Beberapa kali kami terlalu cepat atau terlalu lambat dalam meluncurkan model baru, jadi itu yang enggak mau kami ulangi lagi,” kata Banggas.

“Dulu, kami sangat ingat, yang pertama kali mengeluarkan model dengan helm-in itu Suzuki, tapi karena kita terlalu cepat, orang lain enggak banyak yang tahu kalau kami sebenarnya pelopor helm-in,” sambungnya.

Seperti yang telah disebutkan di awal, status Suzuki yang hanya sebagai market follower membuat mereka terkesan ragu meluncurkan model baru di Tanah Air.

Padahal, sejumlah kandidat disebut-sebut akan masuk ke Indonesia dalam waktu dekat. Misalnya, skutik bongsor bernama Burgman dan juga motor trail bermesin kecil, DR 150. Namun hingga kini, seluruhnya masih belum mendapat kepastian yang jelas. (re2)

Share :
Berita Terkait