Dengan begitu ada peningkatan etanol yang terbuat dari sari tebu di Pertamax Green 95 untuk tahun depan. Di awal kemunculannya pada bulan lalu, perusahaan pelat merah itu hanya mencampurkan 5 persen etanol.
“Jadi ada dua green gasoline, dan green energy low carbon yang akan menjadi produk Pertamina,” kata Nicke.
Dia mengatakan kepada stakeholder terkait agar pajak cukai etanol saat proses impor dibebaskan untuk melancarkan pembuatan Pertamax Green 92 di tahun depan sebagai pengganti Pertalite. Mengingat etanol menjadi bahan baku utama pembuatan minuman alkohol.
"Karena ini (etanol) tidak digunakan untuk minuman keras tapi digunakan untuk energi. Tentu kami memohon dukungan juga dari komisi VII DPR untuk kita mendapatkan pembebasan cukai supaya ini bisa kita dorong karena manfaatnya juga sangat besar," sambungnya.