Kala itu, Habibie yang bahunya penuh ‘luka’ karena menggendong banyak mimpi, memperlihatkan kekecewaannya dengan menyebut pemerintah Indonesia seperti tak mengapresiasi keinginannya mencipta pesawat terbang. Padahal, Indonesia merupakan negara kepulauan yang tentunya membutuhkan banyak unit pesawat untuk bisa pergi dari satu pulau ke pulau lainnya.
“Semua itu (penghentian subsidi dari IMF) menghacurkan apa yang telah saya bangun. Ini kriminal kepada saya,” terangnya.
Kekecewaan Habibie adalah kekecewaan kita sebagai anak bangsa. Sebab, N250 merupakan salah satu pesawat tercanggih di masanya. Kala negara di kawasan Asia Tenggara lain masih bicara mengenai mobil, Indonesia sudah mengepakkan sayapnya di angkasa raya.
Sekadar diketahui, N250 merupakan pesawat yang menggunakan turbin gas untuk memutar baling-balingnya. Kecepatannya sendiri mencapai 610 kilometer per jam dengan daya jelajah hingga 1.480 kilometer. Sedang daya tampungnya bisa memuat 50 hingga 70 orang penumpang. (re2)