100KPJ

Mengenang Pesawat N250, Mimpi Habibie yang Selalu Dihalang-halangi

Share :

100kpj – Mantan Presiden Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie dikenal sebagai tokoh teknokrat besar karena keahliannya di bidang teknologi penerbangan. Bahkan, pada awal hingga pertengahan 90-an, dirinya pernah memimpin proyek raksasa dalam pembuatan pesawat lokal bernama N250.

Kala itu, pesawat ciptaan Habibie tersebut merupakan unit subsonic speed pertama di kelasnya yang menggunakan teknologi fly by wire atau seluruh pengoperasian yang dikendalikan teknologi komputer. Bahkan di dunia, N250 merupakan pesawat ketiga yang mengadopsi sistem tersebut, setelah Airbus A-340 dan Boeing 767.

“Hanya saja dua pesawat itu adalah pesawat penumpang jet berkapasitas besar, (sementara N250 kecil). Kelahiran N-250 Gatotkaca (saat itu) sukses besar dan dipuji dunia," ujar Habibie pada Mei 2012.

Namun cerita berakhir lain. Ketika krisis moneter menghantam Indonesia pada 1997, IMF mau membantu pemerintah dengan pinjaman US$5 juta dengan salah satu syarat menghentikan subsidi pada IPTN yang saat ini bernama PT Dirgantara Indonesia. Maka, proyek itu pun disetop, sehingga mimpi Habibie terpaksa harus dikubur.

Baca juga: Prabowo Lebih Pilih Jet Rafale Ketimbang Sukhoi-35, Keputusan Brilian?

Situasi yang sangat disayangkan adalah bagaimana bisa pemangku kebijakan di era tersebut menyetujui langkah IMF. Padahal, pemerintah bisa saja ‘pasang badan’ untuk mendukung rencana besar Habibie.

Kala itu, Habibie yang bahunya penuh ‘luka’ karena menggendong banyak mimpi, memperlihatkan kekecewaannya dengan menyebut pemerintah Indonesia seperti tak mengapresiasi keinginannya mencipta pesawat terbang. Padahal, Indonesia merupakan negara kepulauan yang tentunya membutuhkan banyak unit pesawat untuk bisa pergi dari satu pulau ke pulau lainnya.

“Semua itu (penghentian subsidi dari IMF) menghacurkan apa yang telah saya bangun. Ini kriminal kepada saya,” terangnya.

Kekecewaan Habibie adalah kekecewaan kita sebagai anak bangsa. Sebab, N250 merupakan salah satu pesawat tercanggih di masanya. Kala negara di kawasan Asia Tenggara lain masih bicara mengenai mobil, Indonesia sudah mengepakkan sayapnya di angkasa raya.

Sekadar diketahui, N250 merupakan pesawat yang menggunakan turbin gas untuk memutar baling-balingnya. Kecepatannya sendiri mencapai 610 kilometer per jam dengan daya jelajah hingga 1.480 kilometer. Sedang daya tampungnya bisa memuat 50 hingga 70 orang penumpang. (re2)

Share :
Berita Terkait