100KPJ

Merek Mobil Amerika Berguguran, Bagaimana Nasib Merek Eropa?

Share :

“Kita bisa lihat mobil-mobil Eropa itu punya keunikannya sendiri. Bahkan secara khusus, VW sendiri punya histori panjang dengan konsumen Indonesia, ada kesehatian yang kuat. Dulu itu malah sampai ada sebutan VW camat. Sampai sekarang populasinya masih banyak, terutama di wilayah Bali,” ujarnya.

Sementara itu pengamat otomotif senior, Bebin Djuana menyebut, gaya bisnis produsen mobil asal Amerika dan Eropa sejatinya berbeda. Sehingga, kata dia, nasib keduanya di pasar Indonesia tak bisa digeneralisasi atau disamakan.

“Setiap perusahaan yang bubar itu punya kasusnya masing-masing. Ford punya kasus sendiri, begitupun Chevrolet. Jadi tak bisa di-generalize dengan pabrikan lain (asal Eropa),” kata dia.

“Tapi saya berharap itu tak terjadi (pada pabrikan Eropa), karena saya sangat menyayangkan ketika Chevrolet memutuskan keluar dari Indonesia. Kenapa? Membangun brand dan mendapat kepercayaan konsumen itu susah. Sehingga saat ada merek yang sudah dicintai namun pergi begitu saja, rasanya pasti tak mengenakkan,” sambung Bebin.

Share :
Berita Terkait