Dia menegaskan, tahun ini Wuling belum menjual kedua mobil listriknya di Tanah Air karena proses studinya masih berjalan. Selain itu, mereka perlu menyiapkan alat pengisian baterai serta infrasturktur yang disediakan pemerintah.
“Ketika ditanya lebih jauh, ada studi yang harus diselesaikan. Meski keputusan menteri sudah ada insentif yang dijanjikan kami belum jual di tahun ini. Karena kalau ngomongin mobil listrik urusannya baterai dan infrastrukturnya,” katanya.
Seperti diketahui, kedua mobil bertenaga listrik itu dibekali baterai Lithium-ion 220 Volt, dengan motor listrik synchronous tipe permanent magnet. Tenaga maksimalnya 29 kw (kilowatt) atau setara 40 daya kuda dan torsi 110 newton meter, cukup besar.
Kecepatan maksimalnya sama-sama 100 kilometer per-jam, dan E200 untuk mengajaknya berlari dari diam hingga 50 km per jam butuh waktu 6,5 detik, sedangkaan E100 butuh tujuh detik. Jarak tempuh dari baterai penuh sampai habis 200 km.
Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko mengatakan, waktu pengisian baterainya dengan sumber listrik 3,3 kWh butuh delapan sampai 12 jam, mulai dari 20 persen sampai 100 persen. Jika sumber listriknya 6,6 kWh pengisiannya di bawah lima jam. (re2)