Lebih lanjut Jusri menjelaskan, jarak berkendara itu perhitungan satuannya detik. Aturan lalu lintas di negara-negara maju, kendaraan kecil dalam kondisi ideal jaraknya dua sampai empat detik. Sedangkan truk atau bus empat sampai enam detik.
“Kenapa bisa lebih panjang waktunya untuk truk. Karena semakin besar kendaraan otomatis momentum (waktu pengereman) akan semakin panjang, truk berbeda dengan mobil pribadi (bisa langsunng rem dan berhenti),” tuturnya.
“Kelemahananya di Indonesia jarak aman jarang dilakukan pengguna jalan, managemen kecepatan juga tidak sesuai. Kecepatannya tidak ada yang sama antara kendaraan satu dan lainnya,” sambungnya.