Rebound suspensi tidak terlalu cepat, tapi tidak terlalu lamban juga. Sehingga memberikan komposisi yang pas terhadap bantingan, atau kestabilan mobil ketika melintas medan offroad, baik tanah tidak rata, atau bebatuan.
Sementara ketika mobil melaju di kecepatan 20-40 km per jam perbedaan suspensi di kasta tertinggi itu tidak terlalu terasa. Namun untuk menekuk, mobil SUV tersebut dikecepatan tinggi menjadi lebih percaya diri.
Gejala limbung yang menjadi ciri khas Fortuner tidak terlalu kami rasakan berkat spesial tuning suspensi dari Gazoo Racing. Selain itu kami juga merasakan fitur dari diff-lock, atau differential locker.
Teknologi yang dapat mengunci gardan belakang di salah satu roda itu memang sudah tersemat pada model sebelumnya. Saat ban kiri menggantung atau tidak menapak ke tanah, normalnya traksi juga disalurkan ke roda tersebut.
Tapi saat diff-lock kami aktifkan dengan menekan tombol di konsol tengah, traksi yang disalurkan bisa terbagi dengan rata berdasarkan beban, dan semua itu diatur dari sistem kontrol elektroniknya.
Walaupun melewati jalan terjal, pengemudi tidak perlu khawatir mobil tidak bisa melewatinya karena selip saat salah satu ban tidak menapal. Tapi dengan catatan fitur pengunci differential itu bisa aktif saat posisi penggerak empat rodanya dipindahkan ke posisi 4Low dari 4High.
Soal dapur pacunya, masih mengandalkan mesin diesel 2.755cc berkode 1GD-FTV empat silinder DOHC yang dilengkapi VNT Intercooler. Tenaga yang dihasilkan tentu cukup buas, dan torsinya sangat besar di putaran bawah.