Menurutnya, Tesla ingin ingin berinvestasi pada sektor energi baru terbarukan, dan di Indonesia masih banyak menggunakan energi tidak terbarukan seperti batu bara, atau dari sumber fosil lainnya yant tidak ramah lingkungan.
"Kebetulan saya involve langsung berbicara dengan Tesla. Salah satu (alasan) mereka mengalihkan investasi bukan ke kita karena mereka bilang sebagai (produsen) ev car (mobil listrik) tentunya ingin semuanya bersih," ujar Rosan, dikutip, Kamis 5 September 2024.
"Kalau mereka masuk ke kawasan industri kita tetapi energinya masih dari fosil fuel kayak coal, enggak in line dengan visinya," tambahnya.
Rosan mengungkapkan bahwa persoalan energi hijau memang menjadi pertimbangan bagi investor. Karena itu, lebih banyak investor yang beralih ke Malaysia, Vietnam, dan Thailand, ketimbang Indonesia.
"Ini yang kita tidak bisa pungkiri ke depan akan seperti itu (menggunakan energi hijau). Nah kita ini yang mohon maaf, agak tertinggal," paparnya.