Tesla Cybertruck yang dijual importir umum tersebut adalah tipe Foundation Series, mengandalkan penggerak empat roda dengan dua motor listrik untuk memutar roda depan, dan belakang sebagai sumber tenaganya.
Kedua dinamo tersebut secara total bisa menyemburkan tenaga maksimal 593 dk, dan torsi 711 Nm, cukup buas untuk mobil listrik yang ada di Indonesia saat ini. Disalurkan melalui transmisi satu percepatan matik.
Hal yang wajar jika tenaga dari motor listrik penggeraknya cukup besar, karena bobot dari pikap tersebut tergolong berat. Namun untuk mengajaknya berlari dari kondisi diam ke 100 km per jam hanya 3,8 detik.
Artinya setara dengan BYD Seal tipe tertinggi yang terlahir sebagai sedan listrik berpenggerak empat roda dengan tenaga maksimal 390 kW, dan torsi 670 Nm. Alhasil dari nol ke 100 km per jam diklaim hanya 3,8 detik.
Sementara soal ketahanan baterai lithium-ion yang disematkan pada pikap pelahap seterum itu diklaim cukup untuk menempuh perjalanan 500 kilometer. Namun jarak tempuhnya itu bisa lebih jauh, dengan konsekuensi tenaga yang dihasilkan lebih kecil.