Mobil listrik yang dikerjakan oleh divisi performa di Namyang, Korea Selatan itu dibekali baterai generasi terbaru berdaya 84 kWh, lebih besar dari edisi normal atau tipe Siganture Long Range di Indonesia, yaitu 72,6 kWh.
Bukan untuk mengejar jarak tempuh lebih jauh, tapi daya baterai sebesar itu untuk menyokong dua dinamo sebagai penggerak roda. Secara total tenaga maksimalnya 609 PS, dan torsi 740 Nm hingga putaran 21.000 rpm.
Jika ingin tenaga yang lebih buas, bisa mengaktifkan fitur NGB, sehingga mobil pelahap seterum itu bisa menyemburkan tenaga 650 PS, dan torsi 770 NM, setara sport car bermesin besar.
Untuk mengajaknya berlari dari diam ke 100 km per jam normalnya 3,5 detik, namun saat fitur itu diaktifkan hanya butuh waktu 3,4 detik. Bisa dibayangkan tenaganya dari putaran bawah mendorong badan.
Ada 11 fitur yang diracik oleh divisi performa tersebut, pertama N launch control untuk memberikan daya tarik tiga tingkat untuk starter tercepat sehingga pengemudi bisa memacu Ioniq 5 N layaknya mobil balap professional.
Kemudian N e-Shift memberikan sensasi kendali atas daya dan perpindahan gigi, N pedal untuk turn-in instan dan meningkatkan sensitivitas throttle, serta memprioritaskan cornering cepat, dan bertenaga.
Sementara N grin boost meningkatkan akselerasi dengan 10 detik tambahan daya. Agar pengemudi merasakan sensasi berkendara layiknya sport car konvensional, diberikan suara knalpot dari speaker yang disebut N active sound.