Sebelumnya saat dikonfirmasi, Direktur Penjualan dan Jaringan VinFast Indonesia, Surachman Nugroho menyebut bahwa mobil listriknya itu sudah bisa dipesan oleh konsumen ketika hadir di ajang IIMS.
“Tapi untuk model yang akan kita jual bertahap. Ada berapa model belum bisa kami informasikan,” katanya kepada 100kpj.
Lebih lanjut Nugroho menjelaskan bahwa pemesanan yang dibuka pada bulan depan itu sudah sesuai rencana awal perusahaan, sehingga konsumen tidak membutuhkan waktu lama untuk menerima unitnya.
“Diler juga kita mulai bangun masih on progress secara lokasi, secara persiapan sudah ada 10 showroom yang sudah renovasi, dan tidak semua 3S (sales, service, spare parts),” sambungnya.
Melansir situs resmi global, segmen SUV menengah ada VF e34 dibanderol 830 juta Dong Vietnam (VND), atau setara Rp500 jutaan, sedangkan VF 5 dilego 458-538 juta VND atau Rp300 jutaan, lalu VF 6 dilego 765-855 VND atau Rp480-540 jutaan.
Sekadar informasi, setiap pembelian mobil listrik VinFast belum termasuk ongkos sewa baterainya yang dikenakan tarif per bulan, sehingga cara pemasaran mereka cukup berbeda dengan kendaraan listrik lainnya. Kira-kira apakah di Indonesia cara tersebut akan diterapkan?