Model yang ditawarkan beragam, yakni jenis dua pintu dan empat pintu. Sedan yang diproduksi pada 1958 sampai 1976 oleh Chrysler tersebut, seakan dapat mengangkat derajat seseorang dan mempersentasikan status pekerjaan mereka kala itu.
Saat Soekarno lengser, pada 1978 negara dengan gugusan pulau ini dipimpin Soeharto. Pada eranya mobil dinas menteri diganti Volvo 264 GL, mobil sedan tersebut merupakan reinkarnasi Volvo 264 yang dirancang Jan Wilsgaard selaku kepala desainer Volvo 1950-1990.
Sedan mewah asal Swedia itu memiliki panjang 4.897 mili meter, dengan lebar 1.707 mm. Cukup besar untuk ukuran sedan, dan dipersenjatai mesin bensin berkapasitas 2.664cc yang dapat memuntahkan tenaga maksimal 150 daya kuda dan torsi 218 Newton meter.
Merek Volvo cukup bertahan lama, karena selain menteri juga pernah digunakan Presiden B.J Habibie, Megawati Soekarno Putri, dan K.H Abdurrahman Wahid. Namun model yang dipakai mantan pemimpin negara tersebut adalah Volvo 960, artinya lebih mewah.
Berlanjut era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2001-2013. Merek mobil asal Eropa mulai ditinggalkan, karena dianggap harganya yang terlalu mahal. Oleh sebab itu pemerintahan SBY memilih merek asal Jepang, yakni Toyota.