Secara penjualan tidak bisa dibandingkan untuk periode 10 bulan seperti halnya Bz4X, karena sebagian besar mobil listrik yang setara dengan SUV Toyota itu baru dijual di pertengahan tahun.
Terutama jika disandingkan dengan penjualan Wuling Air ev, dan Hyundai Ioniq 5. Karena kedua mobil listrik penguasa pasar itu sudah diproduksi lokal, sehingga data wholesalesnya bisa lebih banyak dari pada mobil impor.
bZ4X menggunakan rancang bangun e-TNGA, atau Toyota New Global Architecture, dan menjadi kendaraan ramah lingkungan pertama mereka yang diracik bersama Subaru sebagai aliansinya.
Mengandalkan baterai 355 volt, atau 71,4 kilowatt hour. Berdasarkan pengujian internal bisa mencapai 500 kilometer, untuk menekan panasnya baterai saat bekerja disematkan radiator, atau sistem pendingin.
Mobil SUV listrik asal negeri sakura itu hanya butuh waktu 30 menit untuk pengisian baterai dari kondisi nol ke 80 persen menggunakan arus tipe DC dengan minimal 7.700 watt. Sementara jika menggunakan tipe AC, butuh kelistrikan minimal 3.500 watt.
Toyota bZ4X dibekali motor listrik AC Synchronous berdaya 150 kilowatt, atau setara 204 dk dengan torsi puncak 266 Nm. Saat ini harga mobil listrik tersebut Rp1,190 miliar untuk tipe satu warna, dan dua warna Rp1,198 miliar.