Meski berstatus buatan lokal, namun karena sebagian besar komponen utamnya impor maka harga mobil pelahap seterum itu tergolong tinggi, mulai Rp748 juta, sampai Rp859 juta yang menggendong baterai 400-800 volt.
Harga tersebut belum termasuk subsidi dari pemerintah, di mana Ioniq 5 menjadi salah satu produk yang memenuhi syarat untuk mendapatkan diskon PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 persen.
Untuk Ioniq 5 tipe Prime Standard, dan Signature Standard jarak tempuhnya hanya 384 kilometer, sedangkan Longe Range dan Signature Long Range mencapai 481 km, berdasarkan hasil pengujian internal mereka.
Sementara Ioniq EV merupakan mobil listrik pertama Hyundai di pasar Indonesia. Sedan pelahap seterum itu sudah digunakan oleh taksi, dan beberapa instansi negara. Ada dua varian, harganya Rp682 juta tipe Prime, dan Rp732 juta tipe Signature.
Mobil listrik tersebut statusnya masih impor, di bawa utuh dari Korea Selatan, namun harganya lebih terjangkau dari Ioniq 5, karena secara spesifikasi lebih rendah, baik dari sisi fitur, motor penggerak listriknya, dan daya baterainya.
Sekadar informasi, Hyundai Motor Company mengumumkan dukungannya dengan menyediakan 272 unit Ioniq 5, dan 74 unit Ioniq 6 selama KTT Asean ke-43 di Jakarta kemarin.