“Relaksasi TKDN mobil listrik itu diberlakukan sebagai upaya pemerintah menarik investasi ke dalam negeri,” ujar Menperin di ICE BSD, Tangerang, baru-baru ini.
Melihat adanya perubahan tersebut, PT Hyundai Motor Indonesia (HMID), dan Wuling Motors angkat suara, yang diwakilkan dari para petinggi perusahaan.
Chief Operating Officer PT HMID, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, bahwa dalam industri otomotif itu ada regulasi tertinggi dari pemerintah, yang membuat berkembang dan bisa sesuai kebijakannya.
“Jadi kalau pemerintah mengarah lebih banyak ke TKDN, kita sebagai Hyundai sebagai brand kita ingin memang arahnya kea rah TKDN yang lebih baik, dan lebih banyak lagi,” ujar pria yang akrab disapa Soerjo.
Menurutnya apapun keputusan pemerintah, produsen akan mengikuti, karena tujuan utamanya tentu ingin meningkatkan produk domestik, menekan emisi gas buang agar lebih hijau sehingga tidak ada yang perlu disalahkan.
Hal senada disampaikan Brand & Marketing Director Wuling Motors, Dian Asmahani. Menurutnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh perusahaan dengan perubahan kebijakan, karena tujuannya tetap positif.
“Kita mengikuti (arahan pemerintah), makannya dapat PPN insentif (Air ev karena mengikuti kemauan pemerintah),” kata Dian.