Selain itu, di GIIAS kali ini, Adiputro juga memamerkan tiga varian lainnya, yakni bus feeder, bus 4x4 dan bus listrik. Total produk yang dipamerkan ada sembilan varian.
Selain memproduksi Jetbus 5, pada usianya yang ke-50 tahun ini, Adiputro juga memperkenalkan Jetbus ROAMER Monocoque 4x4 yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan alat transportasi di kawasan pertambangan, khusus untuk mengangkut karyawan dan pekerja tambang.
“Pada umumnya, bus menggunakan sasis yang berbentuk space frame atau ladder frame. Namun pada bus Jetbus ROAMER Monocoque 4x4, bus tidak menggunakan sasis tetapi menggunakan rangka monokok. Dengan demikian, bodi bus lebih kokoh dan lebih mengutamakan keamanan,” ujar David.
Bus monokok ini telah melampaui uji rancang bangun dan uji tipe yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, sehingga bisa memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) resmi.
Dengan mempunyai STNK, maka pemerintah daerah akan mendapatkan pemasukan resmi, karena pemilik kendaraan akan membayar pajak STNK dan kir yang menambah pendapatan daerah. Selama ini sebagian besar kendaraan yang digunakan di kawasan pertambangan adalah bus yang dimodifikasi sendiri, bukan produksi original pabrik.