“Kita ingin mendorong agar ini investor dari China mau masuk di bidang ini. Karena potensi di Indonesia untuk energi baru terbarukan ada 434 ribu megawatt. Ini adalah jumlah yang sangat besar,” ungkapnya.
Dari hasil pertemuan tersebut, tidak membutuhkan waktu lama untuk para bos besar itu menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air, dengan menggelontorkan investasi baru untuk ekosistem kendaraan listrik.
Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, sudah ada investor China yang akan melakukan groundbreaking di Kawasan Industri Kalimantan Utara akhir 2023.
“Kita membahas dengan 4 CEO besar yang akan melalukan investasi di Kawasan industri Kaltara, dan mereka akan groundbreaking setelah beberapa syarat internal dari China selesai, kemungkinan besar Desember tahun ini,” kata Bahlil dikutip Antaranews.
Salah satu hal yang akan dikerjakan di kawasan industri Kaltara adalah membuat hilirsasi industri energi baru terbarikan untuk produk petrokimia, dan baterai mobil listrik.
“Saya piker mereka akan kerja sama dengan Adaro (Adaro Energy), dan ini akan diselesaikan bersama,” tukasnya.