100kpj – Presiden Jokowi baru-baru ini bertemu dengan para bos besar, atau Chief Executive Officer beberapa perusahaan di China salah satunya otomotif, saat kunjugan ke Chengdu pada 27-28 Juli 2023.
Melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi berbicara di hadapan para CEO, bahwa Presiden China, Xi Jingping memberikan dorongan untuk investasi di Indonesia, terutama di ekosistem kendaraan listrik.
“Prioritas yang ingin kami kerjakan untuk investasi saat ini yang pertama di ekosistem kendaraan listrik, ekosistem EV yang ingin kita bangun,” ujar Jokowi dikutip, Senin 31 Juli 2023.
Ekosistem yang dimaksud, menurut orang nomor satu di Indonesia itu mulai dari bahan baku baterai, sampai kendaraan listriknya. Saat ini ada beberapa investasi dari Tiongkok yang sudah masuk untuk hal tersebut.
“Perkiraan kita di 2035 produksi untuk mobil (listrik) bisa di atas satu juta, dan untuk kendaraan 2,4 juta. Hitungan sementara,” tuturnya.
Kemudian mantan Gubernur DKI itu menyampaikan hal kedua dalam perbincangan tesebut, yaitu terkait energi baru terbarukan. Di mana Indonesia memiliki energi yang melimpah untuk di kelola dengan baik.
“Kita ingin mendorong agar ini investor dari China mau masuk di bidang ini. Karena potensi di Indonesia untuk energi baru terbarukan ada 434 ribu megawatt. Ini adalah jumlah yang sangat besar,” ungkapnya.
Dari hasil pertemuan tersebut, tidak membutuhkan waktu lama untuk para bos besar itu menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air, dengan menggelontorkan investasi baru untuk ekosistem kendaraan listrik.
Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, sudah ada investor China yang akan melakukan groundbreaking di Kawasan Industri Kalimantan Utara akhir 2023.
“Kita membahas dengan 4 CEO besar yang akan melalukan investasi di Kawasan industri Kaltara, dan mereka akan groundbreaking setelah beberapa syarat internal dari China selesai, kemungkinan besar Desember tahun ini,” kata Bahlil dikutip Antaranews.
Salah satu hal yang akan dikerjakan di kawasan industri Kaltara adalah membuat hilirsasi industri energi baru terbarikan untuk produk petrokimia, dan baterai mobil listrik.
“Saya piker mereka akan kerja sama dengan Adaro (Adaro Energy), dan ini akan diselesaikan bersama,” tukasnya.