Mengutip situs resminya, pabrik Toyota bersama GAC punya kapasitas produksi satu juta mobil per tahun dengan memperkerjakan 19 ribu orang, salah satu model yang mereka produksi adalah Toyota bZ4X.
Selama beberapa bulan tahun ini penjualan Toyota merosot 5,6 persen, berbanding terbalik dengan BYD yang penjualannya melonjak dengan pencapaian 700.244 ribu unit yang didominasi kendaraan listrik.
Hasil tersebut membuat BYD menjadi brand terlaris di negara asalnya, kemudian disusul Tesla yang memecahkan rekor dengan mengantongi angka penjualan 466.140 unit.
Pangsa pasar kendaraan listrik di Tiongkok sangat besar, namun Toyota hanya mengandalkan dua model di segmen tersebut, dan tergolong pendatang baru.
Mobil listrik berbasis baterai Toyota di Tiongkok, ada bZ4X dan bZ3 sedan pelahap seterum hasil kolaborasinya dengan BYD.
Tidak heran jika brand asal Jepang itu tidak dilirik, berbeda dengan BYD dan Tesla yang fokus melahirkan mobil listrik. Nasib Toyota juga dialami Mitsubishi Motors yang lebih dulu PHk karyawannya.
Padahal di Indonesia, Toyota menjadi penguasa pasar dari tahun ke tahun, hingga saat ini belum ada brand yang mampu mengesernya dari peringkat pertama. Padahal produk yang mereka jual lebih banyak mesin konvensional, dan hybrid.