Saat aktif, otomatis kami tidak perlu menginjak pedal gas, pedal rem, dan mengendalikan setir, karena Alvez berjalan sendiri mengikuti kendaraan di depannya, mulai dari kecepatan rendah, hingga pengereman otomatis.
Ada beberapa fitur yang bekerja saat stop and go tanpa kendali sopir, diantaranya Adaptive Cruise Control, Intelligent Cruise Assistance, Traffic Jam Assistance, dan Intelligent Hydraulic Braking Assistance.
Namun ketika berhenti di lampu merah, atau macet terlalu lama hingga lebih dari 3 detik fitur tersebut tidak aktif. Sehingga saat mobil di depannya berjalan, tidak otomatis mengikuti, dan muncul indikator di panel instrumen bahwa kami diperintahkan menginjak pedal gas secara manual.
Tercatat ada 11 fitur di dalam ADAS yang membuat Alvez menjadi SUV canggih seperti semi otonom, dan memberikan keamanan aktif, atau pasif untuk meminimalisir terjadinya benturan depan, keluar dari lajur, dan lain-lain.
Jika sebelumnya jalanan yang dilalui hanya sekadar di dalam kota, dengan permukaan aspal yang mulus, setelah makan siang di restoran tersebut, petualangan dimulai untuk menyusuri pesisir selatan Gunung Kidul.
Waktu tempuh kami kurang lebih tiga jam, permukaan jalan yang dilalui untuk sampai di Pantai Slili, Gunung Kidul sangat beragam, mulai dari kontur aspal mulus, bebatuan, banyak lubang, serta tanjakan, dan turunan.
Mesin 1.500cc Alvez yang diberikan penyegaran dari Confero, dan Formo dirasa cukup untuk putaran tengah, dan atas. Tapi saat ingin mendahului kendaraan lain, mengail tenaga dari putaran bawah kurang responsif.