Toyota membuat baterai dari bahan nikel, dan metal atau disebut non-liquid electrolyte. Untuk Zenix Hybrid terdiri dari 28 modul, atau 168 sel masing-masing 1,2 volt, secara total kapasitasnya 201,6 volt.
Tenaga yang dihasilkan, atau dialirkan untuk menggerakkan dinamo 27 kilo watt. Diklaim dapat bertahan dalam kondisi ekstrim di temperature minus 30-60 derajat celcius. Dilengkapi SMR, atau sistem main relay, dan pendingin.
Jika Innova Zenix Hybrid menggabungkan mesin pembakaran bensin berkapasitas 2.000cc, tidak menutup kemungkinan mobil hybrid barunya di kelas menengah ke bawah itu mengkawinkan enjin 1.500cc.
Hal senada juga sempat disampaikan Marketing Direktur PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy. Menurutnya tahun ini akan ada model hybrid baru, jadi tunggu saja.
"Mudah-mudahan dengan Innova Hybrid, dan nanti akan ada model lain juga, bisa menambah volume elektrifikasi. Kedua, membantu industri baterai dalam negeri. Hybrid kan butuh baterai juga, walaupun baterainya kecil," kata Anton di Bali baru-baru ini.