Agya generasi terbaru dibekali mesin 1.200cc berkode WA-VE tiga silinder, dan mempertahakan teknologi Dual VVT-i. Meski spesifikasinya berubah, namun tenaganya tidak berbeda dengan versi sebelumnya.
Enjin terbarunya itu masih memiliki tenaga 88 PS di 6.000 rpm, namun dengan torsi yang lebih besar, yaitu 112,9 Nm di 4.500 rpm. Disalurkan melalui transmisi matik baru yang sudah CVT, ke roda depan.
Terkait handlingnya, kami merasakan suspensi depan, dan belakang cukup rigid, namun tidak menghilangkan fun to drive dari sebuah city car. Dengan wheelbase 2,5 meter, mobil perkotaan itu sangat lincah untuk bermanuver, tanpa ada gejala limbung.
Setelah GR Sport, kami juga mencoba Agya di kelas LCGC, yaitu tipe G CVT. Ternyata sangat berbeda sensasi berkendaranya, suspensinya lebih lembut, dan mesinnya meski di atas kertas serupa namun tidak terlalu responsif.
Ada beberapa perbedaan lain, antara GR Sport dan tipe standar, baik dari sistem hiburan, panel odometer, dan logo di bagian depan. Di mana untuk tipe standar di kelas LCGC berlambang garuda, dan GR Sport berlogo Toyota.