Generasi sebelumnya mengandalkan mesin bensin 4 silinder 1.200cc dengan kode NR, dilengkapi 16 katup DOHC dan Dual VVT-i. Tenaga maksimalnya 88 PS di 6.000 rpm, dan torsi puncak 107,8 Nm di 4.200 rpm.

Toyota mengklaim mesin 3 silinder memiliki keunggulan dan kelebihan, yakni efisien dalam mengolah bahan bakar sehingga konsumsi bensin lebih hemat dan memproduksi torsi lebih tinggi dibandingkan mesin 4 silinder dengan volume sama.

Karakter torsi kuat yang didapatkan sejak putaran mesin rendah tersebut memberikan akselerasi lebih cepat dan sigap dari model sebelumnya tanpa mengorbankan konsumsi bahan bakar.

Sementara Honda Brio dengan kapasitas mesin 1.200cc i-VTEC bisa menyemburkan tenaga maksimal hingga 90 PS di 6.000 RPM, dan torsi punak 110 Nm di 4.800 rpm. Di atas kertas, tenaganya lebih unggul dari All New Agya.

Namun torsi mobil perkotaan buatan Toyota itu sedikit lebih besar dari Brio, sehingga besar kemunkinan tarikan awal, atau dari kondisi mobil diam hingga berjalan lebih responsive Agya jika berkaca dari data yang disajikan.

Soal sistem penggerak sama-sama roda depan, dengan transmisi matik jenis CVT, dan manual 5-percepatan. Hal lain yang membuat Agya terbaru varian GR Sport lebih unggul karena versi matiknya dilengkapi paddle shift.

Sehingga pengguna bisa merasakan sensasi perpindahan gigi layiknya transmisi manual, yang dioperasikan dengan jari tangan, dari balik kemudi layiknya mobil premium.