100kpj – Untuk percepatan kendaraan listrik di Indonesia, pemerintah akan memberikan insentif khusus pembelian motor listrik dari kondisi baru, atau konversi pada 20 Maret 2023. Sedangkan mobil belum tahap finalisasi.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasmita mengatakan, rencananya insentif untuk mobil listrik sampai akhir tahun ini sebanyak 35.900 unit, sedangkan bus listrik 138 unit. Sementara untuk motor listrik 200 ribu unit.
Lebih lanjut Menperin menjelaskan, produsen harus mendaftarkan jenis kendaraannya dengan catatan sudah diproduksi di dalam negeri, dan memiliki kandungan lokal 40 persen. Saat ini untuk mobil listrik hanya Wuling, dan Hyundai.
Seperti diketahui, Hyundai menjadi produsen pertama yang produksi mobil listrik di Indonesia melalui Ioniq 5, kemudian disusul Wuling Air ev. Lantas berapa banyak yang beli kedua mobil tanpa emisi itu sebelum nantinya dikasih insentif?
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, atau Gaikindo, penjualan Wuling Air ev dari pabrik ke diler alias wholesales di Januari tahun ini hanya 35 unit yang disumbang dari varian tertinggi.
Untuk tipe terendah tidak ada data penjualan alias kosong. Seperti diketahui, Air ev ditawarkan 2 varian, yaitu Standard Range dengan harga Rp243 juta, dan Long Range Rp299,500 juta on the road.