Setelah digunakan pada Kijang Innova Zenix Hybrid, baterai buatan lokal tersebut terbuka lebar akan digunakan untuk kendaraan elektirifikasi Toyota lainnya, atau Daihatsu sebagai merek aliansinya.
Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono mengatakan, baterai Kijang Innova Hybrid itu juga bisa digunakan untuk mobil listrik murni, karena secara struktur sama. Hanya perlu menambahkan daya, atau sel di dalamnya.
“Baterai itu terdiri dari sel-sel, dan itu sama saja. Cuma kalau hybrid misalnya 1.000 sel, plug-in hybrid 5.000 sel, dan BEV (battery electric vehicle) butuh 15.000 sel,” ujar Warih dikutip, Selasa 22 November 2022.
Saat disinggung baterai nikel itu akan digunakan mobil hybrid Daihatsu di pasar Indonesia, menurutnya tidak menutup kemungkinan untuk ke depannya seperti itu, karena strukturnya sama, dan bahan baku di dunia terbatas.
“Jadi ada possibility baterai itu untuk mobil apapun karena strukturnya sama. Namun kebutuhan utama untuk domestik,” katanya.
Asumsi, sepertinya Daihatsu akan mengembangkan teknologi hybrid secara mandiri, mengingat pabriknya cukup mumpuni. Sedangkan baterai pada Kijang Innova Hybrid diduga ke depannya untuk All New Veloz versi hybrid, atau Innova EV.