100kpj – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sudah menciptakan baterai di Karawang, Jawa Barat. Baterai tersebut pertama kali digunakan untuk All New Kijang Innova Zenix Hybrid yang sudah resmi dirilis.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto mengatakan, Toyota sudah menambah nilai investasi di Indonesia setara Rp28,3 triliun untuk membangun industri pendukung BEV, PHEV, atau HEV.
"Toyota sudah membuat perakitan baterai pack, yang terdiri dari shel,” ujar politikus Partai Golkar tersebut saat meresmikan produksi perdana Kijang Innova Zenix di Karawang, kemarin.
Kijang Innova Zenix Hybrid didukung mesin bensin 4 silinder M20A-FXS berkapasitas 1.987cc. Tenaga maksimalnya 186 PS di 6.000 rpm, dan torsi 187,3 Nm di 4.400-5.200 rpm. Motor listriknya bertenaga 113 PS, dan torsi 205,9 Nm.
Mengandalkan baterai non-liquid electrolyte yang terdiri dari 28 modul, atau 168 sel masing-masing 1,2 volt, secara total kapasitasnya 201,6 volt. Tenaga yang dihasilkan, atau dialirkan untuk menggerakkan dinamo 27 kilo watt.
Komponen penyimpan daya listrik yang terbuat dari nikel, dan metal itu apat bertahan dalam kondisi ekstrim di temperature minus 30 derajat, sampai 60 derajat celcius. Dilengkapi SMR, atau sistem main relay, dan pendingin.
Setelah digunakan pada Kijang Innova Zenix Hybrid, baterai buatan lokal tersebut terbuka lebar akan digunakan untuk kendaraan elektirifikasi Toyota lainnya, atau Daihatsu sebagai merek aliansinya.
Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono mengatakan, baterai Kijang Innova Hybrid itu juga bisa digunakan untuk mobil listrik murni, karena secara struktur sama. Hanya perlu menambahkan daya, atau sel di dalamnya.
“Baterai itu terdiri dari sel-sel, dan itu sama saja. Cuma kalau hybrid misalnya 1.000 sel, plug-in hybrid 5.000 sel, dan BEV (battery electric vehicle) butuh 15.000 sel,” ujar Warih dikutip, Selasa 22 November 2022.
Saat disinggung baterai nikel itu akan digunakan mobil hybrid Daihatsu di pasar Indonesia, menurutnya tidak menutup kemungkinan untuk ke depannya seperti itu, karena strukturnya sama, dan bahan baku di dunia terbatas.
“Jadi ada possibility baterai itu untuk mobil apapun karena strukturnya sama. Namun kebutuhan utama untuk domestik,” katanya.
Asumsi, sepertinya Daihatsu akan mengembangkan teknologi hybrid secara mandiri, mengingat pabriknya cukup mumpuni. Sedangkan baterai pada Kijang Innova Hybrid diduga ke depannya untuk All New Veloz versi hybrid, atau Innova EV.