Saat Hujan, Pengguna Motor Lebih Baik Pakai Rem Depan atau Belakang
100kpj – Belakangan ini sejumlah wilayah di Jabodetabek diguyur hujan. Bagi pengguna motor ada hal yang perlu diketahui agar tetap aman saat berkendara dengan kondisi jalan yang basah. Salah satunya adalah tehnik pengereman.
Sistem pengereman merupakan perangkat vital pada sebuah kendaraan. Fungsinya memperlambat atau menghentikan laju sepeda motor. Diketahui, kendaraan roda dua bermesin itu dilengkapi pengereman jenis cakram, dan tromol.
Lantas gimana cara pengereman yang benar saat berkendara di tengah guyuran hujan?
Melansir situs Suzuki Indonesia, Jumat 2 Oktober 2020, saat melakukan pengereman di jalanan yang basah, pengendara wajib mengkombinasikan rem depan, dan belakang secara bersamaan. Namun dengan penekanan yang berbeda.
Sebab menekan handle rem pada sepeda motor disesuaikan dari kondisi jalan. Jika jalanan basah, licin, berpasir dan berbatu, disarankan tak menarik rem depan terlalu kuat karena ban depan akan tergelincir, maka daya tekannya dikurangi.
Sedangkan jika kondisi aspal mulus atau bagus, rem depan bisa ditarik agak kuat. Namun diimbangi dengan rem belakang. Dengan pengereman yang tepat, walaupun dilakukan saat kondisi hujan, stabilitas motor tetap terjaga.
Sebaiknya, hindari penggunaan rem belakang yang tak diimbangi rem depan, karena daya cengkramnya tak terlalu kuat, sehingga ban selip. Tapi jika pakai rem depan saja bahayanya juga sama, lantaran bisa membuat pengendara terjungkal.
Artinya ketika jalan basah karena hujan, pengendara motor tetap mengkombinasikan rem depan dan belakang secara bersamaan. Kemudian yang perlu dipahami, pastikan untuk melakukannya perlahan-lahan, tidak main tekan begitu saja.
Kebiasaan pengguna motor
Salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh pengendara sepeda motor adalah penggunaan dua jari yang stand by di tuas rem depan. Hal itu kerap terjadi pada hampir semua pengguna motor seperti jenis matik, naked bike, sport atau bebek.
Padahal kebiasan tersebut sangat berbahaya. Terlebih saat melakukan pengereman di jalan kering, karena dengan bermodal dua jari pengereman bisa tidak maksimal dikarenakan cengkraman jari terhadap tuas rem lebih lemah.
“Diwajibkan untuk menggunakan empat jari dalam melakukan pengereman, dikarenakan apabila kita menggunakan 4 jari tuas rem akan tercengkram lebih baik sehingga pengereman dapat lebih maksimal,” ujar Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motor Ludhy Kusuma.
Kemudian dalam kecepatan tinggi, dan tiba-tiba ada sesuatu berbahaya di depan motor pengendara akan kesulitan untuk menurunkan gas. Karena hand grip hanya digengagam tiga jari, di mana dua jari fokus berada di handle rem depan.
Sehingga yang terjadi secara reflek pengendara akan langsung melakukan pengereman, namun tuas gas belum tertutup secara sempurna. Dengan begitu akan mengakibatkan ban depan terkunci, dan pengendara bisa terjatuh.