Baru Tahu, Ternyata Musim Panas Bisa Merusak Motor Kesayangan
100kpj – Sebagian wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta belakangan ini diterpa suhu yang cukup panas. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga memperdiksi ada beberapa daerah yang akan mengalami kemarau.
Memasuki musim panas, membuat sebagian orang merasa tidak nyaman saat melakukan aktifitas di luar ruangan. Salah satunya saat berkendara menunggangi motor, sebab terik dari sinar matahari membuat badan jadi berkeringat.
Baca juga: Ternyata Jarak Aman Kendaraan Ada Hitungannya
Bahkan sangking panasnya, sinar matahari menembus ke dalam jaket ketika berkendara. Belum lagi kringat berkucuran di area muka, dan kepala saat menggunakan helm. Bukan hanya itu, saat musim panas motor juga berpotensi rusak.
Kerusakan tersebut membutuhkan waktu tertentu, terutama jika motor sering berjemur di bawah sinar matahari. Ada beberapa komponen yang rentan, seperti yang disampaikan Pemilik bengkel dan toko aksesori Kings Motor, Krisyanto.
“Pertama adalah bagian bodi. Soalnya, kalau sering terkena (terpapar) sinar matahari, lama-lama warnanya jadi pudar,” ujarnya kepada 100KPJ.
Menurutnya, agar motor tidak terpapar sinar matahari, usahakan parkir di dalam ruangan setelah digunakan. Atau menutupuinya dengan cover khusus motor, atau manfaatkan kain untuk menutupinya ketika parkir di ruang terbuka.
Baca juga: 71 Pekerja Positif Covid-19, Pabrik Suzuki di Bekasi Tetap Beroperasi
Lebih lanjut Krisyanto menjelaskan, komponen lain yang diperhatikan ketika motor sering berjemur, adalah ban. Sebab, aspal jalan yang panas membuat permukaan si karet bundar mudah getas, dan bisa menimbulkan pecah-pecah.
Namun karena motor sebagai kendaraan sehari-hari, maka bagi sebagian orang tidak masalah jika ban motor mengalami hal tersebut. Sebab panas yang terjadi di Ibu Kota, dan wilayah lainnya bukan hal baru, bagi para pengguna motor.
Lalu yang tak kalah pentingnya adalah rantai. Suhu udara yang tinggi menyebabkan pelumas pada rantai cepat kering. Sehingga, komponen penggerak roda itu tak mampu bekerja optimal dan menghasilkan bebunyian yang kasar.
“Usahakan rutin melumasi rantai dengan chainlub yang direkomendasikan. Tapi sekalipun bukan musim panas, komponen-komponen itu tetap perlu mendapat perhatian," katanya.