Cari Aman, Hal Ini yang Harus Dilakukan saat Berkendara Berboncengan
100kpj – Mengendarai sepeda motor dengan membonceng penumpang di bagian belakang tentu berbeda dengan berkendara sendiri, makanya faktor keselamatan dan kenyamanan saat berboncengan itu sangat penting, baik pengendara maupun penumpang.
Pasalnya di Indonesia masih banyak orang yang mengabaikan akan keselamatan ketika dibonceng atau membonceng, seperti membonceng lebih dari dua orang, membonceng dengan membawa barang yang melebihi kapasitas muatan.
Makanya agar selamat ketika dibonceng maupun membonceng, laman resmi Wahana Honda memberikan beberapa tips akan cari aman ketika mengendarai motor dengan membonceng ataupun dibonceng
Baca juga: Waspada, Kesalahan Kecil Tapi Bahaya yang Sering Dilakukan Pemotor
Persiapan Baik pengendara maupun pembonceng
Persiapan untuk berboncengan aman ini harus dilakukan dari sisi pengendara maupun penumpang, hal paling dasar yang bisa dilakukan adalah dengan mengenakan perlengkapan berkendara yang layak seperti helm berstandar SNI, dan perlu mengenakan jaket untuk menjaga tubuh tetap hangat saat dalam perjalanan.
Sebagai pengendara, Anda wajib mengecek tekanan angin pada ban. Jangan sampai tekanannya di bawah standar, karena Anda akan membawa beban yang lebih berat dan akan sangat berpengaruh pada pengendalian kendaraan.
Tambah angin seperlunya agar ban jadi lebih keras, dan jangan lupa untuk pastikan fungsi rem tetap baik dan pakem karena beban penumpang bisa berpengaruh pada jarak pengereman yang bertambah jauh.
Penumpang dan Pengendara Harus Tahu Diri
Penumpang juga harus mengerti tata cara saat berboncengan. Berikan sedikit informasi mengenai cara duduk yang nyaman dan aman, seperti jangan miring sebelah saja, atau menggunakan pijakan kaki yang sudah ada dan tidak memijak pada knalpot.
Khususnya perempuan, duduk menyamping (lateral sitting) membawa potensi bahaya bagi laju kendaraan yang menjadi tidak seimbang saat manuver berbelok maupun menikung. Sebisa mungkin duduklah dengan menghadap ke muka (forward sitting).
Ketika Anda berlaku sebagai penumpang, sebaiknya posisi badan Anda juga jangan terlalu kaku. Ikuti saja gerakan tubuh dari pengendara yang sedikit miring saat menikung misalnya. Dengan posisi badan yang luwes, pengendara akan lebih lincah dalam mengendalikan sepeda motornya.
Saat membonceng orang, kita harus ingat bahwasanya kita harus menjaga kenyamanan dan keselamatan dari orang lain tidak hanya diri kita sendiri. Hindari berkendara ugal-ugalan dan lebih halus dalam pindah gigi atau “ngegas”. Mengerem juga harus diperhatikan baik-baik karena jarak pengereman Anda akan bertambah sehingga harus memperhitungkan timing yang tepat.
Penumpang pun nantinya akan jadi lebih nyaman saat akselerasi tanpa hentakan ke belakang, dan tidak penuh rasa khawatir setiap saat dalam perjalanan.