Awas Kecemplung, Ini Cara Bijak Pemotor Hadapi Banjir
100kpj – Perayaan tahun baru 2020 ini terasa berbeda, masyarakat di wilayah Jabodetabek dikejutkan dengan musibah banjir, lantaran hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa, 31 Desember 2019, hingga Rabu, 1 Januari 2020. Kejadian tersebut menyebabkan kerugian yang cukup besar, bahkan sampai merenggut korban jiwa.
Ada beberapa hal catatan yang harus anda lakukan ketika sedang mengendarai sepeda motor yang dihadapkan dengan kondisi banjir, karena keselamatan Anda sangat penting, dan bersikaplah untuk bijak ketika ada musibah terjadi.
Jusri Pulubuhu, instruktur sekaligus pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting memberikan pendapatnya, terkait hal yang harus dilakukan oleh seorang pengendara sepeda motor yang dihadapkan dengan banjir.
"Kalau melihat dari sisi safety, begitu melihat banjir supaya aman ya jangan nekat melibas banjir. Karena hal itu merupakan tindakan bijak untuk mencegah hal-hal yang tidak inginkan, makanya biasanya pihak-pihak yang berkaitan dengan safety riding maupun driving, selalu mensosialisasi agar tidak melewati banjir, karena itu adalah tindakan preventif yang paling efektif dan bijak, apalagi rute tersebut belum pernah dilewati atau tidak mengetahui kondisi jalannya," ungkap Jusri kepada 100KPJ melalui sambungan telepon.
Namun Jusri menjelaskan jika memang terpaksa harus melewati jalanan yang tergenang air karena tidak ada pilihan lain, hal yang harus dilakukan adalah melihat kondisi jalan. Pastikan ada sepeda motor yang mampu melibas banjir tersebut, hal tersebut untuk mengetahui seberapa dalam genangannya, jika ada motor yang lewat genangan air tersebut dan berhasil menerjangnya dengan selamat, artinya kita juga punya kesempatan yang sama. Kalau masih ragu maka ikuti pengendara yang ada di depan, sehingga motor yang di depan tersebut seolah-olah menjadi voorijer.
"Tapi harus diperhatikan jarak antara kita dengan pengendara di depan, kurang lebih 3 hingga 4 meter dari motor di depan. Karena kalau motor di depan kecemplung masuk lubang kita bisa menghindar, sementara kalau kita berada di belakang lebih dari 3 sampai 4 meter arus air yang terpecah oleh pengendara di depan akan kembali tertutup," jelas Jusri.