Salah Kaprah, Jangan Mengurangi Angin Ban Mobil Saat Musim Hujan
100kpj – Musim hujan sudah tiba. Nah, bagi pengguna mobil wajib melakukan pemeriksaan pada beberapa komponen kendaraannya. Terutama apabila komponen-komponen tersebut berperan penting untuk keamanan atau kenyamanan saat Anda berkendara di tengah guyuran hujan deras.
Salah satu hal yang luput dari perhatian adalah tekanan angin ban. Dengan permukaan jalan yang basah, keempat roda berpotensi kehilangan traksi, otomatis bukan hanya ketebalan ban yang diperhatikan, begitu juga dengan angin di dalamnya.
Sebab ada saja pengguna mobil yang salah kaprah menyikapi permukaan jalan basah. Salah satunya justru mengurangi angin ban, tujuannya agar tapak dari si karet bundar lebih maksimal. Padahal cara tersebut salah, dan tidak dibenarkan.
Product Improvement Department Head Astra Daihatsu Motor, Bambang Supriyadi mengatakan, kalau anginya dikurangi memang melebarkan tapak ban yang menempel ke aspal, secara logika terlihat benar memang. Namun ada risiko kalau tekanan angin ban berkurang.
“Tekanan angin dikurangi resiko ban pecah atau sobek saat menabrak lubang yang tidak kelihatan karena tertutup air hujan. Lebih baik tekanan angin tetap kondisi standar,” ujar Bambang kepada 100KPJ, Kamis 5 Desember 2019.
Menurutnya, yang perlu diperhatikan saat musim hujan adalah kedalaman alur tapak ban, kalau sudah tipis maka efek aquaplaning semakin besar. Karena air di permukaan jalan tidak dapat terbuang melalui alur ban otomatis roda kendaraan berpotensi besar kehilangan traksi.