Pakar Safety Driving Ungkap Titik-titik Rawan Jambret Mobil di Jakarta
100kpj – Kasus penjambretan kembali menimpa pengguna mobil Honda Jazz RS. Kejadian yang diduga di jalan raya Gunung Sahari, Jakarta Pusat tersebut viral di media sosial berkat unggahan videonya yang tersebar di Instagram.
Dalam video tersebut terlihat pelaku jambret nekat menggondol barang dari dalam mobil saat kodisi macet. Menanggap kejadian itu, founder Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu angkat bicara.
Dia mengatakan, ketika berkendara di jalan raya, ada tiga hal penting yang harus diterapkan. Pertama adalah menaati aturan lalu lintas, managemen waktu perjalanan, dan memikirkan tindak kriminal yang bisa terjadi.
“Jalan raya adalah ruang publik yang notabanenya di Indonesia tidak aman dan tidak nyaman. Dari aspek tindak kriminal, kita harus berpikir tidak menarik perhatian bagi para pelaku,” ujarnya kepada 100KPJ, Senin 11 November 2019.
Jusri mengatakan, belajar dari kasus-kasus penjambretan yang terjadi kenapa pengguna mobil masih saja membuka jendela saat macet. Bahkan mereka dengan percaya diri menunjukkan sesuatu yang menarik perhatian.
“Itu kan sudah terencana (jambret), si motor ada di jalur busway dan mereka memperhatikan mobil-mobil di sekitarnya. Barang-barang seperti tas, laptop, dompet atau gadget terlihat jelas sekali jika meletakannya tidak benar,” tuturnya.
Oleh sebab itu, agar tidak mengundang kejahatan, pemilik mobil harus introspeksi dirinya sendiri. Salah satunya merencanakan waktu perjalanan agar terhindar dari kawasan rawan, dan meletakkan barang berharga dengan benar.
“Barang-barang berharga jangan digunakan saat jendela dibuka. Letakkan barang di bagasi atau kompartemen, paling amannya di bagian kaki. Tidak melewati titik yang sering terjadi tindak kriminal karena di Jakarta banyak sekali,” katanya.
“Sejak saya mengajar safety driving 20 tahun lalu. Ada titik-titik yang harus dihindari pada jam-jam tertentu, yaitu persimpangan Cempaka Putih, Pasar Senin atau putaran TB Simatupang dan Pasar Minggu rel kereta api,” lanjutnya. (re2)