Mobil Nekat Terabas Banjir Siap-siap Keluarkan Biaya Banyak Jika 5 Hal Ini Terjadi
100kpj – Sejumlah wilayah di Jakarta, dan daerah lain di Indonesia banjir hingga merendam beberapa kendaraan. Meski genangan air tinggi, namun ada saja pengguna mobil, atau motor yang nekat menerabas.
Hal tersebut tidak dibenarkan, karena kendaraan yang terendam air akan mengalami sejumlah kerusakan, dengan begitu pemilik siap mengeluarkan uang untuk perbaikan di bengkel.
Melalui keterangan Lifepal sebagai salajh satu perusahaan asuransi mobil dijelaskan ada 5 masalah yang kerap ditemukan pada mobil saat terendam banjir, atau nekat terabas banjir sehingga dibutuhkan asuransi yang mengcover hal tersebut.
Tujuannya agar pemilik mobil tidak mengeluarkan biaya yang berlebihan saat terjadi kerusakan, hal itu sempat disampaikan Co-Founder Lifepal, Benny Fajarai.
Menurutnya memiliki asuransi yang menawarkan berbagai manfaat berupa penggantian kerusakan akibat banjir akan menjadi pilihan yang tepat sebagai bentuk perlindungan kendaraan, dan finansial.
Pertama mesin, karena umumnya mengalami water hammer, di mana ruang bakar terkontaminasi air sehingga menyebabkan piston berlubang atau bengkok, hal ini disebabkan karena piston tidak dapat mengkompresi air.
Biasanya hal ini paling sering dialami mobil yang nekat menerobos banjir atau menghidupkan mobil secara paksa saat keadaan terendam.
Maka terendam banjir setinggi kap mesin, sebaiknya jangan menyalakan kendaraan karena hal tersebut akan menyebabkan kerusakan parah seperti korsleting, atau kerusakan lain pada komponen elektrikal mobil.
Kedua air merupakan musuh dari logam. Artinya, bodi mobil rentan berkarat saat terendam banjir. Air akan masuk ke dalam celah-celah mobil yang sulit dijangkau. Air kotor yang dibawa banjir bisa saja mengandung bahan kimia atau zat asam yang mempercepat korosi mobil.
Ketiga saat mobil sudah terendam banjir, komponen-komponen yang ada pada mobil dapat rusak seketika akibat masuknya air ke bagian ruang mesin, atau kelistrikan, terlebih jika air tersebut mengandung lumpur.
Seperti halnya ECU (Electronic Control Unit), jika terjadi kerusakan pada otak mobil, maka aki, kabel-kabel, motor starter, dinamo, dan lain sebagainya, perlu dilakukan pengecekan secara menyeluruh, jika tidak dilakukan maka akan menyebabkan potensi korslet yang memicu kebakaran.
Keempat interior seperti dashboard, jok, plafon, doortrim, karpet, dan lainnya akan mengalami kerusakan parah. Meskipun dikeringkan tetap saja akan meninggalkan bekas banjir di setiap sisinya, mengingat banjir merupakan air kotor.
Kelima sektor kolong seperti kaki-kaki mobil sudah pasti wajib dicek saat mobil menjadi korban banjir. Misalnya saja bearing roda, rem, dan kopling. Air yang masuk ke komponen tersebut bakal mempercepat keausan pada komponen.
Kopling yang terendam bisa menyebabkan karat dan membuat perpindahan gigi menjadi selip. Begitu pun dengan rem. Kotoran lumpur dari banjir bisa menghambat kerja sistem rem, seal dan piston rem akan cepat rusak.
Hampir semua komponen terkena dampak jika mobil sudah terendam banjir.