7 Hal Penting yang Perlu Diketahui Pengguna Mobil saat Melewati Tol Layang MBZ
100kpj – Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated II, atau lebih dikenal Jalan Layang MBZ yang beroperasi sejak beberapa tahun lalu. Jalan bebas hambatan itu sempat menjadi sorotan, lantaran dikorupsi saat proses pembangunannya.
Tol layang terpanjang di RI itu membentang dari wilayah Junction Cikunir hingga Karawang Barat. Adapun tujuan dibangunnya jalan layang yang telah menelan investasi Rp16,2 trilun itu untuk mengurangi kemacetan.
Melintasi beberapa bangunan perlintasan eksisting berupa Overpass, Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), atau simpang susun, dan sebagai jalan layang terpanjang bertingkat, karena dibangun di atas Jalan tol Jakarta-Cikampek.
“Ada beberapa hal wajb perhatikan saat berkendara di jalan tol dengan panjang sekitar 36 km ini, karena tidak ada akses untuk mobil turun, kontur jalan naik-turun, tanpa rest area, dan lajur terbatas,” ujar Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah dikutip dari keterangannya, Sabtu 30 Desember 2023.
Dengan kondisi tersebut, pengguna mobil pribadi wajib mengetahui 7 hal ini agar tetap aman saat melintas di Tol layang MBZ.
1. Jangan nekat jika mobil bermasalah
Kalau merasa ada masalah seperti bunyi-bunyian aneh, panel indikator nyala, atau hal-hal tidak biasa lainnya, sebaiknya lewat jalan tol biasa di bawahnya sehingga tidak menyulitkan kalau benar-benar mogok.
2. Persiapan pengemudi
Mengemudi jarak jauh di atas jalan tol MBZ butuh kewaspadaan, dan fokus tinggi terkait kondisi lingkungan. Seperti angin berembus kencang, dan kontur jalan naik turun dengan sambungan antar bagian jalan tol.
Tidak bisa istirahat atau berganti pengemudi karena bahu jalan yang sangat terbatas dan tidak ada rest area. Jadi pastikan pengemudi dalam kondisi siap, lalu perhatikan kebutuhan penumpang karena tidak tempat istirahat.
3. Jangan sampai kehabisan BBM
Sebagai gambaran, pengguna dari arah Jakarta yang membutuhkan bahan bakar, SPBU terdekat tersedia di Km 57 arah Cikampek. Sehingga akan menemukan SPBU selanjutnya setelah mengemudi sejauh sekitar 46 km. Pastikan posisi indikator bensin minimal seperempat supaya tidak kehabisan BBM.
4. Hati-hati angin kencang
Tetap tenang dan jangan memutar kemudi secara tiba-tiba kalau terasa ada side wind. Perlahan, kurangi kecepatan dan arahkan kemudi ke arah yang benar sesuai marka jalan. Hindari pengereman karena membuat mobil sulit dikendalikan, atau berisiko tabrakan beruntun.
5. Jaga jarak aman
Bahu jalan di jalan tol ini sangat terbatas, dan langsung bertemu pagar kalau butuh manuver menghindar. Beri jeda dengan kendaraan di depan sehingga memiliki ruang yang cukup untuk bertindak kalau mereka bermasalah akibat angin samping atau kendala lainnya.
6. Batas kecepatan
Batas kecepatan disarankan untuk mngikuti batas maksimum, dan minimum yang diperbolehkan regulasi, bila di bawah itu gunakan lajur sebelah kiri. Aturan kecepatan sangat ketat mengingat kondisi jalan yang rawan kecelakaan karena ketinggian dan kontur jalan naik-turun bahkan berliku.
Wajib mewaspadai sambungan antar bagian jembatan yang dapat berbahaya jika dilewati dengan kecepatan tinggi. Beberapa kasus mengakibatkan mobil lompat atau ban bocor karena terkena sambungan dari besi.
7. Jangan pakai bahu jalan
Tidak boleh berhenti di bahu jalan kecuali darurat, karena lahannya terbatas. Apalagi kalau sampai mengemudi dengan kecepatan tinggi untuk menyalip mobil lain di lajur utama. Kontur jalan naik-turun, dan sambungan antar jembatan akan membuat mobil sulit dikendalikan dan berisiko kecelakaan.