7 Informasi Penting Buat Komunitas Motor yang Doyan Touring
100kpj – Touring, atau mengendarai sepeda motor secara berkelompok menuju satu tempat, secara tidak langsung mengganggu hak pengguna jalan lain, dan berpotensi kecelakaan jika dilakukan dengan tidak benar.
Maka dari itu, penting bagi para biker untuk lebih memahami tata cara berkendara yang aman ketika berkelompok, sehingga perjalanan yang dilakukan bisa berlangsung dengan lancar.
Chief DDS 2 Jawa Barat PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Jaya Utama Harianto mengatakan, touring yang melibatkan banyak orang, memang perlu dibarengi dengan pemahaman ilmu safety riding.
“Dengan demikian para biker bisa lebih menikmati kegiatan touring, dan meminimalisir terjadinya resiko di perjalanan,” ujarnya dikutip, Senin 4 September 2023.
Ada 7 informasi penting untuk komunitas motor sebelum touring.
1. Pastikan kondisi fisik dalam keadaan yang prima, terutama touring jarak jauh. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar badan tetap bugar adalah dengan menjaga pola tidur dan makan yang cukup.
Hindari juga mengkonsumsi makanan serta minuman yang dapat mengurangi tingkat kesedaran atau konsentrasi ketika berkendara.
Perhatikan juga kondisi sepeda motor, bawa ke bengkel untuk dilakukan pengecekan secara menyeluruh guna memastikan motor dalam keadaan baik, dan semua komponen berfungsi normal.
2. Kelengkapan safety gear seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, sepatu tertutup dan protector untuk meminimalisir cedera yang diderita oleh pengendara jika mengalami kecelakaan.
3. Sangat penting untuk melakukan briefing, informasi yang dapat disampaikan meliputi titik kumpul keberangkatan, informasi jalur, dan kondisi medan, lokasi istirahat, penentuan leader, dan sweeper selama touring.
4. Agar tidak mengganggu pengguna jalan karena jumlah motor yang menggular di jalan, pembagian group dengan jumlah maksimal 5-10 orang. Selain memecah kepadatan rombongan, cara ini juga memudahkan leader dan sweeper dalam mengkontrol peserta.
5. Cara berkendara beri ruang leluasa bagi pengendara di depan untuk berakselerasi, dan melakukan pengereman. Pastikan formasi setiap pengendara di belakang sedikit melebar ke kanan, atau ke kiri guna mendapatkan pandangan jalan lebih luas.
Kecepatan jika terlalu cepat rombongan yang mengikuti dibelakang sangat mungkin tertinggal. Pada poin ini, leader yang bertugas memimpin rombongan memainkan peran penting dalam menentukan ritme kecepatan.
6. Saling mendahului diantara para peserta touring sangat tidak dianjurkan, karena selain berbahaya juga dapat menyebabkan rombongan menjadi terpecah. Tetap ikuti formasi pada saat briefing, ikuti ritme kecepatan leader yang memimpin di depan, dan jangan melepaskan diri dari rombongan.
7. Selalu patuhi setiap aturan dan rambu-rambu lalu lintas yang berlaku di jalan. Jangan sampai menerobos lampu merah hanya karena takut terputus dari rombongan touring dan kemudian mempertaruhkan keselamatan diri sendiri serta pengguna jalan lain.
Biarkan peserta touring yang ada di depan menepi sejenak, dan menunggu peserta yang tertinggal dibelakang menyusul. Selain itu, hindari juga menyalakan lampu hazard selama perjalanan kecuali dalam kondisi darurat.