Pemilik Suzuki Ertiga Hybrid Dilarang Keras Melakukan Hal Ini
100kpj – Suzuki Ertiga Hybrid diklaim lebih ramah lingkungan, berkat teknologi barunya yang mengandalkan baterai lithium-ion 6 ampere, dikawinkan dengan ISG (Integrated Starter Generator) sebagai pengganti alternator.
Fungsi ISG mampu memberikan dorongan tenaga saat mobil mulai berjalan, dari kondisi diam tanpa perlu menguras banyak bensin. Komponen tersebut bekerja berkat saluran listrik dari baterai yang dimilikinya.
Baterai pada Suzuki Ertiga Hybrid berfungsi untuk menghidupkan beberapa fitur elektronik. Sehingga dapat meringankan beban kerja mesin, dan diklaim dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan emisi gas buang.
Selain itu mobil Low MPV buatan lokal tersebut juga disematkan teknologi engine auto stop, di mana mesin akan mati otomatis saat kondisi macet, atau berhenti di lampu merah.
Dengan begitu tidak ada bahan bakar yang terbuang, karena mesin tidak perlu hidup setiap saat mobil berhenti. Mesin akan kembali hidup ketika menginjak pedal kopling untuk transmisi manual, dan rem transmisi matik.
Fitur untuk menghidupkan mesin tersebut dibantu dari kelistrikan yang dimiliki baterai. Mengingat tugas komponen penyimpan daya tersebut cukup vital, maka pabrikan berlogo S itu meningkatkan faktor keamanannya.
Baterai tersebut dilengkapi wadah kedap udara, sehingga membuatnya aman dari kotora, atau cairan seperti cipratan air. Komponen berbentuk kotak hitam tersebut juga bisa dilihat dari dalam kabin, tepat di bawah kursi.
Assistant to Service Department Head PT Suzuki Indomobil Sales, Hariadi mengatakan, untuk perawatan baterai hal pertama yang paling mudah, memastikan sisa daya dalam kondisi cukup, atau penuh melalui indikator MID.
“Untuk mengoptimalkan daya tahan baterai pada komponen Suzuki Smart Hybrid, kami mengimbau konsumen untuk mengikuti anjuran perawatan seperti yang ada di dalam buku pedoman perawatan kendaraan,” ujarnya.
Menurutnya, jika kapasitas daya baterai menurun atau berkurang, disarankan melakukan isi ulang daya dengan deselerasi regeneratif saat berkendara. Atau rutin menghidupkan mesin jika mobil jarang digunakan.
Hal tersebut dikarenakan sisa daya baterai dapat berkurang secara bertahap saat mobil tidak digunakan serta dipengaruhi faktor eksternal, seperti suhu udara dan lainnya.
Selanjutnya, konsumen juga dapat memastikan untuk selalu mengikuti anjuran sesuai dengan buku pedoman perawatan kendaraan dari Suzuki Indonesia untuk menjaga mobil tetap aman dan pada kondisi prima.
Hal lain yang perlu dihindari adalah modifikasi komponen kelistrikan yang tidak sesuai yang dapat menyebabkan kerusakan, dilarang melepas baterai lithium-ion sendiri tanpa mekanik bengkel resmi Suzuki.
“Menghindari menerobos banjir, menghindari temperatur di bawah mines 20 derajat celcius, dan di atas 140 derajat celcius, menjaga baterai dari jangkauan anak-anak, tidak mencuci baterai dengan cairan apapun, serta mengembalikan limbah baterai ke bengkel resmi Suzuki,” tuturnya.